Jumat, 01 Januari 2010

SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDERA MANUSIA

Sistem Koordinasi dan Alat Indera Manusia.

Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron

Cara Kerja Sitem Saraf
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.

Skema terjadinya gerak sadar
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor- tanggapan

-Sistem Hormon
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
-Hipofisa (Pituitary)
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon.
Letaknya di otak
Macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan
2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu
3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek
5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.
- Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun.
- Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
- Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam.

Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi mempengaruhi denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.

- Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen.

- Kelenjar kelamin
Pada laki-laki
Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang berfungsi mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan sekunder
Pada wanita
Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder
2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.

Indera Manusia

Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera yaitu :
• Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
• Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera keseimbangan 9statoreseptor)
• Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
• Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
• Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)

Tiap indera akan berfungsi dengan sempurna apabila :
1. Indera tersebut secara anatomi tidak ada kelainan
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik
3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja dengan baik
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja dengan baik.

Mata
- Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
- Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
- Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina.
- Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak
-
Telinga
- Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
- Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
- Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran
- Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
-
Kulit
- kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
- kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri

Lidah
- Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
- Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
- Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
-
-Hidung
- Hidung berfungsi sebagai indera pembau
- Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
- Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
- Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.

Kelainan dan Penyakit Indera

➔ Miopi atau rabun jauh
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh didepan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengash mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif
➔ Hypermetropi atau rabun dekat
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh dibelakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.

➔ Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
➔ Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
➔ Katarak
Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga factor usia.

Jumat, 18 Desember 2009


rttrhtyjjt
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

Makhluk hidup telah hidup berjuta tahun di planet bumi. Hal tersebut menunjukkan adanya kelangsungan hidup organisme-organisme tersebut. Kelangsungan hidup organisme merupakan kelestarian makhluk hidup dari generasi ke generasi. Kelangsungan hidup organisme dapat melalui adaptasi dan seleksi alam.

Adaptasi

Adaptasi adalah penyesuaian diri dari suatu organisme terhadap lingkungan hidupnya. Adaptasi terlihat dari perubahan bentuk tubuh luar dan dalam organisme sesuai lingkungan hidupnya.

Berdasarkan cara organisme menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya, adaptasi terdiri dari:

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh atau alat tubuh terhadap lingkungan hidup organisme. Adaptasi morfologis dapat berupa:
 Adaptasi morfologi kaki atau cakar burung berdasarkan tempat hidup,
 Adaptasi morfologi pada paruh burung berdasarkan jenis makanannya,
 Adaptasi morfologi pada mulut serangga berdasarkan jenis makanannya,
 Adaptasi morfologi pada bentuk alat gerak hewan berdasarkan tempat hidup,
 Adaptasi morfologi pada ciri fisik tumbuhan berdasarkan tempat hidup.

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan hidup organisme. Adaptasi fisiologi dapat berupa:
 Hewan ruminansia memiliki enzim selulase untuk memecah selulosa,
 Orang pegunungan memiliki sel darah merah yang banyak untuk mengikat oksigen,
 Penyesuaian fungsi kerja retina terhadap rangsangan cahaya,
 Ketajaman indra pendengaran kelelawar di malam hari,
 Ketajaman indra penglihatan burung hantu.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap linkungan melalui tingkah laku yang khas. Adaptasi tingkah laku dapat berupa:
 Ikan paus muncul tiap 30 menit untuk mengambil napas,
 Kerbau suka berkubang untuk mengurangi pengaruh panas,
 Bunglon mengubah warna tubuh untuk mengelabui pandangan musuh,
 Cecak memutuskan ekor untuk mengelabui musuh,
 Daun jagung menggulung apabila pana

Adaptasi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, sesuai dengan tempat hidupnya.

a. Adaptasi organisme lingkungan darat

Beberapa faktor yang mempengaruhi adaptasi organisme lingkungan darat:
 Suhu lingkungan
 Kadar air
Ke dua faktor tersebut dapat mengakibatkan perbedaan bentuk tubuh dan pola makan organisme yang hidup dalam lingkungan darat.

b. Adaptasi organisme lingkungan air

Beberapa faktor yang mempengaruhi adaptasi organisme lingkungan
 Kadar garam atau mineral
 Kadar oksigen
 Kedalaman air
 Intensitas cahaya
 Arus air
Ke lima faktor tersebut mengakibatkan perbedaan bentuk tubuh, kebiasaan dan pola makan organisme yang hidup di lingkungan air.

Seleksi Alam

Seleksi alam adalah proses yang dilakukan oleh alam untuk menyeleksi organisme yang paling mampu menyesuaikan diri akan bertahan. Organisme yang mampu akan bertahan melanjutkan kehidupan dan organisme yang gagal akan berpindah ke lingkungan sesuai dengan tempat hidupnya atau akan punah.Proses seleksi alam yang terjadi beberapa lama menyebabkan terjadinya proses evolusi yang menyebabkan terjadinya spesies baru.Teori ini dikemukakan Charles Darwin

Seleksi alam terjadi karena:
 Persaingan dalam memperoleh makanan,
 Persaingan dalam menghindari predator,
 Persaingan dalam mengembangkan keturunan,
 Ketahanan terhadap penyakit,
 Perubahan lingkungan,
 Keterbatasan tempat hidup,
 Bencana alam.

Contoh seleksi alam adalah berkurangnya populasi kupu-kupu Biston betularia sayap cerah setelah terjadinya revolusi industri di Inggris.

Bukti-bukti yang secara tidak langsung yang mendukung seleksi alam antara lain:
 Semua spesies mempunyai potensi reproduksi yang tinggi,
 Di temukan adanya variasi diantara individu-individu dalam satu spesies,
 Secara umum populasi dari tahun ke tahun konstan,
 Variasi dari anggota populasi berhasil bertahan dan menghasilkan sebagian anggota populasi.

Jumat, 11 Desember 2009

ilmu pengetahuan alam

pelajaran IPA hari ini tentang pola kelangsungan hidup makhluk hidup
terdiri atas:
1.Adaptasi
Adaptasi yaitu kemampuan organisme untuk dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat hidupnya yang memungkinkan tetap hidup dan berkembang baik dilingkungan alaminya.
Adaptasi organisme terhadap lingkungan terbagi atas 3 macam yaitu:
@Adaptasi morfologi
@Adaptasi fisiologi
@Adaptasi tingkahlaku
~Faktor lingkungan air yang mempengaruhi cara adaptasi organisme:oksigen,mineral,cahaya dll
~Faktor lingkungan darat yang mempengaruhi cara adaptasi organisme:kadar air

2.Seleksi alam
seleksi dilakukan oleh alamterhadap organisme yang ada agar tercipta organisme yang lebih baik dan lebih unggul
~bukti adanya selesi alam antaralain:
@semua species mempunyai potensi reproduksi yang tinggi
@adanya variasi diantara induvidu species
@populasi species apapun dari tahun ke tahun cenderung konstan,serta
@beberapa variasi dari anggota populasi berhasil bertahan dan menghasilkan keturunan lebih baik .